Sabtu, 08 Oktober 2016

Bioinformatika

Bioinformatika adalah ilmu yang mempelajari penerapan teknik komputasional untuk mengelola dan menganalisis informasi biologis. Bidang ini mencakup penerapan metode-metode matematika, statistika, dan informatika untuk memecahkan masalah-masalah biologis terutama dengan menggunakan sekuens DNA dan asam amino serta informasi yang berkaitan dengannya. Contoh utama dalam bidang ini meliputi basis data untuk mengelola informasi biologis, penyejajaran sekuens, prediksi struktur untuk meramalkan bentuk struktur protein maupun struktur sekunder RNA, analisis filogenetik dan analisis ekspresi gen.

1. Sejarah Bioinformatika

Istilah bioinformatika mulai dikemukakan pada pertengahan era 1980an untuk mengacu pada penerapan komputer dalam biologi. Namun penerapan bidang-bidang dalam bioinformatika (seperti pembuatan basis data dan pengembangan algoritma untuk analisis sekuens biologis) sudah dilakukan sejak tahun 1960an.

Kemajuan teknik biologi molekular dalam mengungkap sekuens biologis dari protein (sejak awal 1950an) dan asam nukleat (sejak 1960an) mengawali perkembangan basis data dan teknik analisis sekuens biologis. Basis data sekuens protein mulai dikembangkan pada tahun 1960an di Amerika Serikat, sementara basis data sekuens DNA dikembangkan pada akhir 1970an di Amerika Serikat dan Jerman. Penemuan teknik sekuensing DNA yang lebih cepat pada pertengahan 1970an menjadi landasan terjadinya ledakan jumlah sekuens DNA yang berhasil diungkapkan pada tahun 1980an dan 1990an, selain itu menjadi salah satu jalan pembuka bagi proyek-proyek pengungkapan genom serta meningkatkan kebutuhan akan pengelolaan dan analisis sekuens dan pada akhirnya menyebabkan lahirnya bioinformatika.

Perkembangan internet juga mendukung berkembangnya bioinformatika. Basis data bioinformatika yang terhubung melalui internet memudahkan ilmuwan mengumpulkan hasil sekuensing ke dalam basis data tersebut maupun memperoleh sekuens biologis sebagai bahan analisis. Selain itu, penyebaran program-program aplikasi bioinformatika melalui internet memudahkan ilmuwan mengakses program-program tersebut dan kemudian memudahkan pengembangannya.


2. Contoh penggunaan Bioinformatika

a. Bioinformatika dalam bidang Klinis
       Bioinformatika dalam bidang klinis sering disebut dengan informatika klinis. Aplikasi dari informatika klinis ini berbentuk manajemen data-data klinis dari pasien melalui Electrical Medical Record (EMR) yang dikembangkan oleh Clement J. McDonald dari Indiana University School of Medicine pada tahun 1972. McDonald pertama kali mengaplikasikan EMR pada 33 orang pasien penyakit diabetes dan sekarang EMR diaplikasikan pada berbagai penyakit. Data yang disimpan melalui data analisa diagnosa laboratorium, hasil konsultasi dan saran, foto rontgen, ukuran detak jantung, dan lain-lain. Dengan data ini dokter akan bisa menentukan obat yang sesuai dengan kondisi pasien tertentu dan lebih jauh lagi, dengan dibacanya genom manusia akan memungkinkan untuk mengetahui penyakit genetik seseorang sehingga penanganan terhadap pasien menjadi lebih akurat.

b. Bioinformatika untuk Identifikasi Agent Penyakit Baru
      Bioinformatika juga menyediakan tool yang sangat penting untuk identifikasi agent penyakit yang belum dikenal penyebabnya. Bioinformatika juga berfungsi untuk analisa posisi sejauh mana suatu virus berbeda dengan virus lainnya.

c. Bioinformatika untuk Diagnosa Penyakit Baru
      Untuk menangani penyakit baru diperlukan diagnosa yang akurat sehingga dapat dibedakan dengan penyakit lain. Diagnosa yang akurat sangat diperlukan untuk pemberian obat dan perawatan yang tepat bagi pasien.
      Ada beberapa cara untuk mendiagnosa suatu penyakit, antara lain isolasi agent penyebab penyakit tersebut dan analisa morfologinya, deteksi antibodi yang dihasilkan dari infeksi dengan teknik enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA), dan deteksi gen dari agent pembawa penyakit tersebut dengan Polymerase Chain Reaction (PCR).

d. Bioinformatika untuk Penemuan Obat
       Cara untuk menemukan obat biasanya dilakukan dengan menemukan zat/senyawa yang dapat menekan pengembangbiakan suatu agent penyakit. Faktor yang menjadi target diantaranya adalah enzim-enzim yang diperlukan untuk pengembangbiakan suatu agent. Meskipun dengan bioinformatika ini dapat diperkirakan senyawa yang berinteraksi dan menekan fungsi suatu enzim, namun hasilnya harus dikonfirmasi dahulu melalui eksperimen di laboratorium. Akan tetapi dengan bioinformatika, semua proses ini bisa dilakukan lebih cepat sehingga lebih efisien baik dari segi waktu maupun finansial.

3. Cabang yang Terkait dengan Bioinformatika

  1. Biophysics
  2. Computational Biology
  3. Medical Informatics
  4. Cheminformatics
  5. Genomics
  6. Mathematical Biology
  7. Proteomics
  8. Pharmacogenomics
  9. Pharmacogenetics
4. Penerapan Bioinformatika di Indonesia
  1. Deteksi kelainan janin
  2. Pengembangan vaksin hepatitis B rekombinan
  3. Meringankan kelumpuhan dengan rekayasa RNA

Sumber:
http://www.solusi247.com/tag/bioinformatika/


Kamis, 06 Oktober 2016

E-Commerce dan E-Business

E-COMMERCE

E-Commerce atau perdagangan elektronik adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet, televisi atau jaringan komputer lainnya. E-Commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.

E-Commerce merupakan bagian dari E-Business dimana cakupan dari E-Business tersebut lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan namun mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan, dan lain-lain. E-Commerce juga memerlukan teknologi basis data (database) dan bentuk teknologi non-komputer seperti halnya sistem pengiriman barang dan alat pembayaran yang akan digunakan.

1. Sejarah dan Perkembangan E-Commerce

E-Commerce diperkenalkan pertama kali pada tahun 1994 saat banner-elektronik dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan di suatu halaman website. Awalnya, perdagangan elektronik berarti pemanfaatan transaksi komersial, seperti penggunaan EDI untuk mengirim dokumen komersial seperti pesanan pembelian atau invoice secara elektronik. Pada awalnya, ketika web mulai terkenal di masyarakat pada tahun 1994, banyak jurnalis yang memperkirakan bahwa E-Commerce akan menjadi sebuah sektor ekonomi baru. Namun sekitar empat tahun kemudian, protokol aman seperti https memasuki tahap matang dan banyak digunakan. Antara tahun 1998 sampai dengan 2000 banyak bisnis di Amerika Serikat dan Eropa mengembangkan situs web perdagangan ini.


2. Model E-Commerce di Indonesia

  1. Iklan baris, merupakan salah satu bentuk dari E-Commerce yang tergolong sederhana dan bisa dianggap sebagai evolusi dari iklan baris yang biasa ditemui di koran ke dalam dunia online. Penjual yang menggunakan sosial media atau forum untuk beriklan, biasanya tidak bisa langsung menyelesaikan transaksi pada website yang bersangkutan, namun penjual dan pembeli harus berkomunikasi secara langsung untuk bertransaksi. Contoh dari iklan baris ini yaitu, OLX (yang sebelumnya Tokobagus), Berniaga serta FJB-Kaskus.
  2. Retail, merupakan jenis E-Commerce dimana semua proses jual beli dilakukan melalui sistem yang sudah diterapkan oleh situs retail yang bersangkutan. Kegiatan jual belli retail relatif aman namun biasanya pilihan produk yang tersedia tidak terlalu banyak atau hanya fokus ke satu atau dua kategori produk. Contoh dari retail ini adalah Berrybenzka, Zalora dan Lazada.
  3. Marketplace, bisa dianggap sebagai penyedia jasa mail online namun yang berjualan bukan penyedia website melainkan anggota-anggota yang mendaftar untuk berjualan di website marketplace yang bersangkutan. Marketplace umumnya menyediakan lapisan keamanan tambahan untuk setiap transaksi yang terjadi, seperti sistem pembayaran escrow atau yang lebih dikenal dengan rekening bersama. Jadi, setiap transaksi yang terjadi dalam sistem marketplace tersebut, pihak marketplace akan menjadi pihak ketiga yang menerima pembayaran dan menjaganya hingga produk sudah dikirimkan oleh penjual dan diterima oleh pembeli. Setelah proses pengiriman selesai, barulah uang pembayaran diteruskan ke pihak penjual.

3. Masalah E-Commerce

  1. Penipuan dengan cara pencurian identitas dan membohongi pelanggan.
  2. Hukum yang kurang berkembang dalam bidang E-Commerce ini.

4. Aplikasi yang berhubungan dengan E-Commerce

  1. E-mail dan messaging
  2. Content Managemen Systems
  3. DOkumen, Spreadsheet, Database
  4. Akunting dan sistem keuangan
  5. Informasi pengiriman dan pemesanan
  6. Pelaporan informasi dari klien dan enterprise
  7. Sistem pembayaran domestik dan internasional
  8. Newsgroup
  9. Online Shopping
  10. Conferencing
  11. Online Banking/Internet Banking
  12. Product Digital/Non-Digital
  13. Online SEO

Perusahaan yang terkenal dalam bidang E-Commerce ini antara lain eBay, Amazon.com dan PayPal.




E-Business

E-Business dapat diartikan sebagai kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dan semi-otomatis dengan menggunakan sistem informasi komputer. Istilah ini diperkenalkan oleh Lou Gerstner, seorang CEO perusahaan IBM yang sekarang merupakan bentuk kegiatan bisnis yang dilakukan dnegan menggunakan teknologi internet. E-Business memungkinkan suatu perusahaan untuk berhubungan dengan sistem pemrosesan data internal dan eksternal mereka secara lebih efisien dan fleksibel. E-Business juga banyak dipakai untuk berhubungan dengan supplier dan mitra bisnis perusahaan serta memenuhi dan melayani kepuasan pelanggan secara lebih baik.

Dalam penggunaan sehari-hari, E-Business tidak hanya menyangkut E-Commerce saja. Sebagai bagian dari E-Business, E-Commerce lebih berfokus pada kegiatan transaksi bisnis melalui internet. Dengan menggunakan sistem manajemen pengetahuan, E-Commerce mempunya tujuan untuk menambah revenu dari perusahaan.

E-Business berkaitan secara menyeluruh dengan proses bisnis termasuk value chain (pembelian secara elektronik), manajemen rantai suplai, pemrosesan order elektronik, penanganan dan pelayanan kepada pelanggan serta kerjasama dengan mitra bisnis. E-Business memberikan kemungkinan untuk pertukaran data diantara satu perusahaan dengan perusahaan lain baik melalui internet, intranet, extranet atau kombinasi diantaranya.


Perbedaan antara E-Commerce dan E-Business
Hampir semua E-Commerce adalah bagian dari E-Business, namun demikian tetap ada beberapa perbedaan antara kedua layanan tersebut, antara lain:
  1. E-Business mencakup area yang sangat luas, mulai dari pembangunan modal, sumber daya manusia, sumber daya teknologi, proses marketing dan pemasaran, manajemen perkantoran, proses audit dan lain sebagainya. Sedangkan E-Commerce hanya berfokus pada proses jual beli atau pemindahtanganan yang dilakukan melalui proses transaksi secara elektronik di suatu situs.
  2. E-Commerce merupakan bagian kecil dari E-Business.
  3. E-Commerce hanya membutuhkan spesifikasi dan juga kemampuan analisa dari segi penjualan dan transaksi saja. Sedangkan E-Business membutuhkan pertimbangan yang matang dari berbagai aspek, mulai dari aspek pemasaran, produksi, dan lain sebagainya.


Sumber:
  • https://id.wikipedia.org/wiki/Perdagangan_elektonik
  • https://id.wikipedia.org/wiki/E-Business
  • http://dosenit.com/jaringan-komputer/internet/perbedaan-e-commerce-dan-e-business